Halaman
81
Bersedia Menghargai Karya Orang Lain
5
5
Bersedia Menghargai
Karya Orang Lain
A. Mengkritik/Memuji Berbagai Karya (Seni atau
Produk) dengan Bahasa yang Lugas dan Santun
B. Menganalisis Nilai-nilai Kehidupan pada Cerpen-
cerpen dalam Satu Buku Kumpulan Cerpen
C. Menulis Cerita Pendek
Bertolak dari Peristiwa yang Pernah Dialami
www.kutaikartanegara.com
82
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Bersedia Menghargai
Karya Orang Lain
-UNGKIN KAMU PERNAH MELIHAT SALAH SEORANG TEMANMU
MEMBACAKAN PUISI PADA ACARA PERPISAHAN SEKOLAH +ETIKA
MELIHAT PENAMPILAN TEMANMU TENTU DALAM HATIMU TIMBUL
PERASAAN TERTENTU PUAS ATAU KECEWA *IKA PENAMPILAN
TEMANMUITUBAGUS
K
AMUAKANMERASAPUASSEHINGGAKAMU
TERGERAK UNTUK MEMUJINYA 3EBALIKNYA JIKA TIDAK BAGUS KAMU
AKAN KECEWA DAN KAMU AKAN TERGERAK UNTUK MENGKRITIKNYA
$APATKAHKAMUMEMUJIATAUMENGKRITIKHASILKARYATEMANMU
AGARTIDAKMEMBUATMEREKATERSINGGUNG
-EMBACA CERPEN BANYAK MANFAATNYA 3ELAIN UNTUK
MEMPEROLEH
KESENANGAN
DENGAN
MEMBACA
CERPEN
KAMU DAPAT MENEMUKAN NILAI NILAI KEHIDUPAN YANG DAPAT
MEMPERKAYAPENGALAMANBATIN!PAKAHITUKAMUSADARI
$ARI PENGALAMANMU SEHARI HARI DAN PENGALAMANMU
MEMBACACERPEN PERNAHKAHTERGERAKHATIMUUNTUKMENCOBA
MENUANGKANNYA DALAM BENTUK CERPEN "AGAIMANA HASILNYA
3UDAHKAHMEMUASKAN
0ADA PEMBELAJARAN KALI INI KAMU AKAN MEMPELAJARI TIGA
HAL YAITUMEMUJIMENGKRITIKHASILKARYADENGANBAHASALUGAS
DAN SANTUN MENEMUKAN NILAI KEHIDUPAN DALAM CERPEN DAN
MENULISCERPENBERDASARKANPERISTIWAYANGDIALAMI!GARKAMU
DAPAT BERHASIL IKUTILAH SEMUA KEGIATAN DENGAN SUNGGUH
5
83
Bersedia Menghargai Karya Orang Lain
5
A. Mengkritik/Memuji Berbagai Karya (Seni atau
Produk) dengan Bahasa yang Lugas dan Santun
-ENGKRITIK ARTINYA MEMBERIKAN TANGGAPAN DISERTAI URAIAN DAN PERTIMBANGAN BAIK BURUK
TERHADAPSUATUKARYA!DAPUNMEMUJIADALAHMEMBERIPENGAKUANATAUPENGHARGAANKEPADA
SESUATUYANGDIANGGAPBAIKATAUINDAH$APATKAHKAMUMENGKRITIKDANMEMUJIDENGANCARA
YANG TEPAT AGAR ORANG YANG KAMU KRITIKPUJI DAPAT MENERIMA KRITIKAN DAN PUJIANMU DENGAN
BAIK 0ADA PEMBELAJARAN KALI INI KAMU AKAN MENGKRITIK DAN MEMUJI DENGAN BAHASA YANG
LUGAS DAN SANTUN !KTIVITAS YANG HARUS KAMU LAKUKAN ADALAH MENENTUKAN ASPEK YANG
AKAN DIKRITIKDIPUJI MENENTUKAN KEKURANGAN DAN KEUNGGULAN KARYA DAN MEMUJI DAN
MENGKRITIKDENGANBAHASAYANGLUGASDANSANTUN
1. Menentukan Aspek yang Akan Dikritik/Dipuji
Mengkritik adalah kegiatan memberikan tanggapan disertai dengan uraian dan
pertimbangan kekurangan dan keunggulan suatu karya. Oleh karena itu, sebelum
mengkritik kamu harus menentukan kekurangan dan keunggulannya. Agar dapat
menentukan kekurangan dan keunggulan karya itu, kamu harus memperhatikan
secara mendalam hal yang akan dikritik.
Sebagai contoh, guru memberi tugas untuk menulis sebuah paragraf. Temanmu telah
berhasil membuatnya. Hasilnya sebagai berikut.
Setelah mengamati tulisan temanmu, kamu ingin memberikan kritikan atau
pujian atas hasil karya tersebut. Sebelumnya, tentu kamu harus mengamati objek
yang dikritik. Setelah itu, kamu harus menentukan aspek apanya yang akan dipuji
atau dikritik. Dalam hasil karya yang berupa paragraf tadi, misalnya, yang dapat
dikritik adalah penggunaan ejaan dan tanda bacanya, pilihan katanya, keefektifan
kalimatnya, dan kepaduan paragrafnya.
2. Menentukan Kekurangan dan Keunggulan Karya
Agar dapat memberikan tanggapan dengan baik, kamu harus menentukan dulu
kekurangan dan kelebihan karya temanmu. Penentuan kekurangan dan kelebihan
paragraf yang ditulis temanmu itu sebaiknya didasarkan atas data dan fakta yang
akurat. Untuk itu, kamu harus mengetahui objek/masalah apa yang akan dikritik.
Selanjutnya, kamu harus mencari sumber bahan/teori untuk menentukan kekurangan
dan kelebihan hal yang akan dikritik.
Kata orang, menulis perlu bakat. Benar juga, tapi nggak selalu begitu. Bakat diperlukan kalau
kita memilih jenis tulisan tertentu, seperti sastra. Tapi kalau jenis tulisan lain, semua orang bisa.
Jadi jangan ragu-ragu untuk belajar menulis.
84
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Paragraf yang dibuat teman saya itu sudah memenuhi sebagian syarat paragraf yang
baik. Di dalam paragraf itu hanya terdapat satu pikiran pikiran pokok. Tidak ada kalimat yang
sumbang. Jadi, sudah memenuhi syarat kesatuan. Paragraf itu juga sudah memenuhi syarat
kepaduan karena kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf tersebut saling berhubungan satu
dengan yang lain.
Dilihat dari aspek kalimatnya, terdapat kesalahan diksi dan kesalahan penggunaan
tanda baca. Pada kalimat pertama paragraf tersebut terdapat kata
nggak
. Kata tersebut tidak
baku, yang baku adalah tidak. Pada kalimat terakhir, terdapat kesalahan penggunaan tanda
koma. Setelah kata jadi, seharusnya diberi tanda koma karena menurut kaidah, sesudah
kata/ungkapan penghubung antarkalimat harus diberi tanda koma. Jadi, alternatif pembetulan
paragraf itu adalah sebagai berikut:
Dari hasil karya temanmu tadi, kamu mengetahui bahwa objek yang akan dikritik
adalah satu
paragraf
yang telah ditulis temanmu. Teori yang dapat kamu gunakan
untuk menentukan kekurangan dan kelebihan karya temanmu adalah
ciri-ciri paragraf
yang baik
. Berdasarkan hal itu, kamu dapat menentukan kekurangan dan kelebihannya
sebagai berikut.
a. Kekurangan:
1) terdapat kesalahan diksi, yaitu penggunaan kata
nggak
2) terdapat kesalahan ejaan, yaitu penggunaan tanda koma
b. Kelebihan:
1) struktur kalimatnya benar
2) memenuhi syarat kesatuan
3) memenuhi syarat kepaduan
3. Mengkritik/Memuji dengan Bahasa yang Lugas dan Santun
Berdasarkan identi
fi
kasi terhadap kekurangan dan kelebihan hal yang akan
dikritik, kamu dapat menyampaikan kritik. Penyampaian kritik dapat disajikan
secara lisan maupun tertulis. Penyampaian kritik hendaknya disertai alternatif atau
jalan tengah jika yang dikritik tidak sesuai dengan teori. Jangan lupa pula untuk
memberikan simpulannya.
Dalam mengkritik/memuji, kamu harus berhati-
hati, jangan sampai temanmu tersinggung! Kamu
harus memilih cara yang paling tepat dan sopan untuk
menyampaikannya. Apabila kritikanmu disertai dengan
alasan yang logis, menggunakan bahasa yang baik, lugas,
tegas, dan santun, pasti temanmu akan dapat menerimanya
dengan baik.
Dari hasil paragraf yang ditulis temanmu tersebut, misalnya, kamu dapat
memberikan tanggapan sebagai berikut.
85
Bersedia Menghargai Karya Orang Lain
5
Kamu telah mencermati contoh cara mengkritik suatu karya yang berupa
paragraf. Nah, sekarang kamu akan mengkritik karya berupa pantun. Untuk itu,
ikutilah langkah-langkah berikut!
a. Amatilah hasil karya temanmu yang berupa pantun berikut!
Jalan-jalan ke tugu monas
Sampai di puncak liftnya mati
Bau badan tidaklah enak
Karena sehari tidak mandi
b. Tentukan aspek-aspek yang akan dikritik!
c. Identi
fi
kasilah kekurangan dan kelebihannya! Untuk dapat menemukan
kekurangan dan kelebihan karya temanmu itu, ingatlah kembali ciri-ciri pantun
yang sudah kamu pelajari pada kelas VII!
d. Berdasarkan identi
fi
kasi tersebut, secara bergiliran sampaikanlah kritik/pujian
secara lisan dengan bahasa yang lugas dan santun!
B. Menganalisis Nilai-nilai Kehidupan pada Cerpen-cerpen
dalam Satu Buku Kumpulan Cerpen
0ERNAHKAH KAMU MEMBACA BUKU KUMPULAN CERPEN -ISALNYA BUKU KUM
PULAN CERPEN
!HMAD 4OHARI YANG BERJUDUL h3ENYUM +ARYAMINv ATAU KUMPULAN CERPEN LAIN !PA YANG
KAMU TEMUKAN 4ENTU BANYAK HAL MISALNYA TENTANG BAGAIMANA BERSIKAP TERHADAP ORANG
LAIN)TULAHSALAHSATUNILAIYANGDAPATKAMUTEMUKANDIDALAMCEPENYANGKAMUBACA5NTUK
DAPATMENEMUKANNILAIKEHIDUPANDARICERPENYANGKAMUBACA IKUTILAHKEGIATANBERIKUT
MEMBACAUNTUKMENEMUKANNILAI NILAIKEHIDUPAN MEMBANDINGKANNILAIKEHIDUPANDALAM
CERPENDENGANNILAIKEHIDUPANSEHARI HARI DAN MENYIMPULKANNILAIKEHIDUPANYANGDAPAT
MENJADITELADAN
1. Membaca Cerpen untuk Menemukan Nilai-nilai Kehidupan
Pada pembelajaran Unit 3, kamu telah mengidenti
fi
kasi tema, latar, dan
penokohan kutipan cerpen “Kenangan yang Tertinggal”. Dari identi
fi
kasi tersebut
kamu menemukan bahwa cerita tersebut mengisahkan masalah pengorbanan. Buyung
harus berkorban untuk kepentingan orang banyak. Dikisahkan bahwa Buyung
mempunyai sebuah padepokan seni. Padepokan itu sudah sejak lama dirintisnya. Akan
tetapi, padepokan yang sudah merupakan bagian hidupnya itu harus digusur lantaran
terkena proyek pembangunan jalan tol. Sebetulnya Buyung merasa keberatan untuk
melepaskan padepokannya. Akan tetapi, ayahnya menasihati agar dia merelakannya
demi kepentingan umum. Perhatikan kutipan berikut.
Kata orang, menulis perlu bakat. Benar juga, tetapi tidak selalu begitu. Bakat diperlukan
kalau kita memilih jenis tulisan tertentu, seperti sastra. Akan tetapi, kalau jenis tulisan lain,
semua orang bisa. Jadi, jangan ragu-ragu untuk belajar menulis.
86
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Sebagai anak bungsu Buyung terus merengek tidak mau terima dengan rencana gila itu.
Namun bapaknya bilang, untuk pembangunan kita harus mau berkorban. Apalagi untuk
kepentingan umum. Buyung tidak bisa berkutik. Ya, dia bisa saja membuat lagi padepokan di
tanah yang lain, tapi tak semudah itu!
Dari kutipan tersebut kamu dapat menyimpulkan bahwa kita harus rela
berkorban demi kepentingan orang banyak. Itulah salah satu nilai kehidupan yang
dapat diambil dari kutipan cerpen“Kenangan yang Tertinggal”. Nilai kehidupan
dalam cerpen adalah sifat-sifat tokoh yang dapat diteladani, atau hal-hal penting
yang bermanfaat bagi kehidupan.
Nah, sekarang bacalah dengan saksama cerpen berikut untuk dapat menemukan
nilai kehidupan yang ada di dalamnya!
PENULIS TERKENAL
Oleh: Jazimah al Muhyi
“Lihatlah aku, Reka sang penulis hebat! Penulis terkenal!”
Senyum Reka lenyap. Gadis bermuka oval yang sedang semangat menatap lekat
posenya dalam foto berukuran kartu pos itu menoleh ke arah suara yang mengomentari
ucapannya. Suara berat yang agak serak. Dugaannya tak salah. Mas Reki, kakak
sulungnya.
“Dasar sirik!” Spontan Reka membulatkan mulut, menggembungkan pipi dan sekaligus
membelalakkan mata.
Reki membalas pelototan perempuannya dengan tatapan geli. ”Gitu aja marah. Kan
memang baru calon. Kamu belum punya buku, kan?”
”Awas, ya, berani komentar macem-macem lagi, ntar Reka bilangin ke Mama. Biar
nanti nggak dikasih uang saku!”
”Walah, katanya penulis hebat. Gitu aja kok laporan ke Mama. Itu namanya manja.”
”Biarin! Ayo, ngatain apa lagi? Mau Reka cubit?”
”Ampun, Ndoro Ayu. Ampuun ...” Reki menunduk-nundukkan kepala. Cubitan Reka
terkenal sangat perih di kulit. Reki pasti bisa membalas ... tapoi, apa ya pantas? Dia kan
lebih tua delapan tahun. Reka masih SMP, sementara Reki sudah kuliah tingkat akhir.
Reka memang sudah lama memendam keinginannya untuk jadi penulis. Penulis
cerita yang hebat. Penulis terkenal! Dia berpikir, senang juga kalau jadi penulis. Banyak
teman, banyak penggemar, banyak yang akan antri meminta tanda tangan atau berfoto
bersama. Artis plus, itulah pendapatnya tentang seorang penulis. Plus, karena selain
menjadi terkenal dan banyak penggemar, seorang penulis itu dipandangnya sebagai
87
Bersedia Menghargai Karya Orang Lain
5
sosok yang cerdas dan berwawasan luas.
Reki sering mengingatkan, “Bukan itu tujuan jadi penulis, Reka.”
“Lalu apa?”
“Mengajarkan kebaikan, menghibur orang lain, menumbuhkan semangat baca,
juga memperbaiki moral bangsa.”
“Itu juga tujuan Reka, Cuma gak sempat terucap. Emangnya, apa setiap niat harus
diteriakkan dengan lantang biar seluruh dunia dengar?”
He he he. Dasar Reka!
Pagi itu cerah ceria. Seperti senyum Reka yang rekah seperti bunga mawar
merah.
“Mas Reki, apa ya nama pena yang paling cocok untukku?” Reka berjalan
mondar-mandir di depan kakaknya sambil memain-mainkan balpoint di tangan kanan.
Dengan tangan kiri yang diletakkan di belakang, gaya Reka benar-benar mirip guru
yang sedang mengawasi murid-muridnya mengerjakan ulangan.
“Nama pena?”
“Iya. Namanya harus keren, mudah diingat, punya makna yang hebat dan
marketable
alias disukai pasar.”
Mulut Reki spontan berdecak. “Wuih ... tahu teori begituan, dari mana?”
Dari bacaan dong. Aku kan penulis hebat, harus rajin baca.” Reka mengubah cara
berjalannya. Sekarang mengambil gaya guru yang sedang menerangkan.
Ballpoint
-
nya menunjuk-nunjuk Reki.
”Kan baru calon.”
Reka memandang kakaknya dengan kesal. Dicubitnya lengan kakaknya. ”Ayo,
berani meledek lagi, kuberi cubitan maut.”
Reki langsung berteriak kesakitan, pasang muka memelas sembari memohon-
mohon, ”Ampuni Kanda, Adindaku tercinta.”
”Sudah, tak usah obral rayuan gombal. Gimana dengan nama penaku?”
”Bagaimana kalau nama belakang diikuti nama ayah, jadinya ... Reka Sutardi!”
”Aku gak mau. Nama ayah gak keren!”
Sore baru saja datang, ketika Reka yang membawa selembar kertas duduk di
samping Reki yang sedang serius membaca majalah olahraga.
”Mas, ini nih, biodata yang baru saja kubuat. Dibaca ya, trus dikritisi.”
”Ini biodata untuk apa? Kok prestasi menang menggambar waktu TK juga kamu
tulis?”
“Ya biodata untuk bukuku, Mas. Gimana, sih.”
Reki mengerutkan kening. “Bukannya prestasi yang berkaitan ama menulis saja
yang perlu kamu cantumkan?”
“Nggak apa-apa kan, malah lebih bagus, biar pembaca bisa merasa lebih dekat
denganku.”
88
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
“Oh, begitu, ya.” Reki pun memilih untuk mengalah kemudian meneruskan membaca
biodata yang dibuat Reka.
Baru beberapa kalimat, tiba-tiba Reki teringat sesuatu. “Eh, ngomong-omong, tulisan-
tulisanmu sudah dimuat di berapa media sih, kok sudah mau dibukukan?”
“Eng ... belum satu pun.”
Reki terkejut juga mendengar jawaban adiknya. Namun ada pemikiran lain muncul di
otaknya. Mungkin Reka Cuma belum mujur. “Padahal kamu sudah nulis banyak, ya? Kamu
sudah menulis berapa cerpen? Puisi? Atau novel? Mau gak kalau Mas bantuin cari penerbit?
Bawa sini tulisan-tulisanmu biar Mas Reki lihat.”
Reka menjawab lirih, terlihat malu-malu. ”Aku kan belum menulis satu pun.”
“Haaa!!!” Kali ini keterkejutan itu memuncak. Reki melongo selebar-lebarnya. ”Jadi,
kemarin-kemarin ribut-ribut bikin foto
close up
, terus bikin nama pena, membuat biodata ...
untuk apa?”
Reka merengut. ”Untuk persiapan, dong. Kalau tiba-tiba Reka harus punya buku dan
belum punya foto, nama pena ama biodata yang oke bisa-bisa para penggemar Reka kabur
dan tidak tertarik lagi. Trus kalau sekali nulis langsung menang lomba trus diwawancarai ama
banyak wartawan ... gimana hayo?”
Reki spontan menepuk keningnya sembari menggeleng-gelengkan kepala. Reki bingung
sendiri. Proses untuk menjadi penulis, setahu Reki adalah dengan banyak membaca, menulis,
lalu mengirim ke berbagai media, di samping terus mengikuti lomba-lomba penulisan.
Sementara Reka?
Memangnya selama ini Reka baca buku panduan menjadi penulis hebat
yang mana, ya?
Meski dengan lemas dan semangat mendukung, Reka yang sudah menguap habis, Reki
masih sempat juga memberi nasihat. “Untuk jadi penulis, kamu harus menulis yang banyak
dong, Reka.”
“Beres, Mas. Itu sih wajib, ntar juga Reka kerjain.”
Sumber: Nadia dkk.
The Story of Jomblo.
2005 dengan perubahan seperlunya
Setelah kamu membaca dengan saksama cerpen tersebut, kerjakan secara
berkelompok ( beranggotakan 5-6 orang) hal-hal berikut!
a. Pahamilah jalan cerita cerpen tersebut!
b. Deskripsikan watak tokoh utamanya!
c. Tentukan temanya disertai alasannya!
d. Tunjukkan nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam cerpen tersebut dengan bukti
yang mendukung dan mengisikannya dalam format berikut!
89
Bersedia Menghargai Karya Orang Lain
5
Aspek
Nilai Positif
Nilai Negatif
Bukti
Watak tokoh
Perilaku tokoh
Budaya masyarkat
2. Membandingkan Nilai Kehidupan dalam Cerpen dengan Nilai Kehidupan Siswa
Bacalah kembali cerpen “Kenangan yang Tertinggal” pada pembelajaran Unit
3. Bagaimana sikap dan perilaku Buyung yang tergambar dalam cerpen tersebut?
Bagaimana juga sikap dan perilaku ayah serta ibu dan kakak Buyung?
Coba amati kehidupan di sekelilingmu, adakah orang yang mempunyai sikap dan
perilaku seperti Buyung, dan ayah ibunya dalam cerpen “Rumah yang Tertinggal”
tersebut? Ada, bukan? Ya, ada orang yang egois yang mementingkan diri sendiri
seperti sikap Buyung yang enggan melepas padepokannya untuk kepentingan
pembuatan jalan tol. Sebaliknya, ada orang yang rela berkorban untuk kepentingan
umum.
Nah, berdasarkan hasil analisismu terhadap nilai kehidupan di dalam cerpen
“Penulis Terkenal”, bandingkanlah temuanmu itu dengan kehidupan yang ada di
sekelilingmu!
3. Menyimpulkan Nilai Kehidupan dalam Cerpen yang Dapat Menjadi Teladan
Siswa
Setelah kamu membaca cerpen “Penulis Terkenal”, diskusikan dalam kelompokmu
nilai-nilai yang dapat diteladani yang terdapat dalam cerpen tersebut! Laporkan di
kelas dan bandingkan dengan kelompok lain. Isikan hasil diskusimu dalam format
berikut!
Nilai kehidupan dalam
cerpen
Diteladani
Ditinggalkan
Alasan
90
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
C. Menulis Cerita Pendek
$ALAMKEHIDUPANSEHARI HARITENTUKAMUPERNAHMENGALAMIPERISTIWAYANGMENARIKDAN
TAK TERLUPAKAN !PAKAH KAMU INGIN MENGABADIKAN PENGALAMANMU ITU .AH SALAH SATU CARA
UNTUKMENGABADIKANPENGALAMANMUITUDENGANCARAMENULISKANNYAM
ENJADISEBUAHCERPEN
"AGAIMANA CARANYA 0ADA PEMBELAJARAN KALI INI KAMU AKAN BELAJAR MENULIS CERPEN MELALUI
LANGKAH MENDATA PERISTIWA YANG PERNAH DIALAMI MENENTUKAN ALUR CERITA MENULIS
CERITA PENDEK DARI PERISTIWA YANG PERNAH DIALAMI DAN MENYUNTING CERPEN YANG SUDAH
DITULIS DAN MENGGUNAKANMAJASPERBANDINGAN
1. Mendata Peristiwa yang Pernah Dialami
Kamu tentu pernah mengalami peristiwa yang sangat mengesankan dan sulit
dilupakan. Peristiwa tersebut berkesan mungkin karena sangat menyedihkan,
misalnya, dimarahi guru karena lupa mengerjakan PR. Bisa juga karena sangat
menyenangkan, misalnya, mendapat juara umum dalam lomba baca puisi. Atau,
mungkin juga karena sangat mengharukan, misalnya bertemu dengan sahabat
setelah lama berpisah. Bahkan, mungkin juga karena sangat menggelikan, atau
menegangkan.
Nah, ingat-ingatlah kembali beberapa peristiwa yang sangat mengesankan
tersebut! Setelah itu, tulislah peristiwa mengesankan yang pernah kamu alami
tersebut dalam tabel berikut!
No.
Butir Peristiwa
Deskripsi Peristiwa
1.
Menyenangkan
a. Menjadi juara umum dalam lomba baca puisi
b.
2.
Mengharukan
a. Bertemu sahabat lama
b.
3.
Menyedihkan
4.
Menggelikan
5.
dst.
2. Menentukan Alur Cerita
Pada kegiatan 1 kamu telah mendata berbagai peristiwa mengesankan yang
pernah kamu alami. Tugasmu sekarang adalah memilih dan mengembangkan salah
satu peristiwa dari beberapa peristiwa yang sudah kamu data. Untuk itu, kerjakan
langkah berikut.
a. Dari data peristiwa yang sudah kamu tulis, tentukan satu peristiwa paling
mengesankan yang akan kamu kembangkan menjadi sebuah cerita, misalnya
bertemu dengan sahabat lama.
91
Bersedia Menghargai Karya Orang Lain
5
b. Dari peristiwa yang kamu pilih, tentukan pokok-pokok
peristiwa yang akan kamu kembangkan menjadi sebuah
cerita.
c. Buatlah kerangka ceritanya. Urutkan pokok-pokok
peristiwa tersebut sesuai dengan urutan cerita yang
akan kamu paparkan. Kamu dapat mengurutkan
peristiwa-peristiwa itu sesuai dengan urutan waktu
terjadi peristiwa. Atau, kamu dapat mulai dari peristiwa
yang terjadi paling akhir, baru kemudian disusul dengan
peristiwa yang terjadi sebelumnya.
d. Tukarkan hasilnya dengan teman sebangkumu untuk memperoleh masukan
tentang urutan peristiwa yang telah kamu buat!
3. Menggunakan Majas Perbandingan
Majas adalah bahasa kias, bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan
efek tertentu dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu
benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang umum. Coba, kamu
perhatikan kutipan cerpen “Selamat Tinggal Renokenongo” yang telah kamu pelajari
sebelumnya.
Sri tersenyum pahit. Mereka adalah dua sahabat sejak kecil, karena rumah
mereka bertetangga.
“Ya, desa kita yang tercinta. Tempat kita dilahirkan. Sekarang semua tinggal
kenangan. Rumah kita sudah tenggelam dalam lumpur. Desa kita sudah hilang
ditelan lumpur ...” Ning menjawab dengan haru.
Di dalam kutipan tersebut terdapat kalimat:
Desa kita sudah hilang ditelan lumpur.
Lumpur
adalah benda mati, tapi dia diperbandingkan/dikiaskan dengan manusia
yang dapat melakukan perbuatan
menelan
. Itulah contoh majas.
Majas dapat digunakan dalam bahasa lisan atau bahasa tulis. Dalam bahasa lisan,
misalnya pada waktu berpidato untuk mempengaruhi pendengar. Dalam bahasa
tulis, misalnya ketika membuat puisi atau cerpen.
Ada berbagai macam majas yang dapat kamu gunakan untuk mengefektifkan
pembicaraan. Tetapi, kali ini kalian hanya akan mempelajari majas perbandingan.
Majas perbandingan dibagi menjadi perumpamaan, metafora, dan personi
fi
kasi.
Perumpamaan adalah perbandingan antara dua hal yang pada hakikatnya berlainan
dan yang sengaja kita anggap sama. Perbandingan itu secara eksplisit dijelaskan
dengan pemakaian kata: seperti, bak, ibarat, umpama, bak, laksana. Misalnya,
terdapat pada kalimat berikut:
Rambutnya lebat seperti hutan Priangan
. Rambut yang
tebal/lebat dibandingkan dengan hutan Priangan dengan menggunakan kata
pembanding
seperti.
92
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Metafora adalah bahasa kiasan yang dipakai untuk melukiskan sesuatu dengan
perbandingan secara langsung. Jadi, tidak menggunakan kata pembanding. Misalnya,
Cinta ibu adalah lautan tak bertepi
. Cinta ibu yang tidak terbatas dibandingkan dengan
lautan, tetapi tidak menggunakan kata pembanding. Jadi, perbandingannya bersifat
implisit.
Personi
fi
kasi adalah bahasa kiasan yang mempersamakan benda dengan manusia,
benda-benda mati dibuat dapat berbuat, berpikir , dan sebagainya seperti manusia.
Personi
fi
kasi membuat hidup lukisan, di samping itu memberi kejelasan paparan,
memberikan bayangan angan yang konkret. Personi
fi
kasi banyak digunakan penyair
dari dulu sampai sekarang. Misalnya,
Cahaya yang menyelinap dari sela-sela gubug itu
tak sanggup menembus pekat asap pembakaran sampah
. Yang dapat melalukan perbuatan
menyelinap
adalah manusia. Akan tetapi, pada kalimat tersebut yang melakukan
perbuatan menyelinap adalah cahaya, benda mati.
Nah, tugas kalian adalah mencari majas perbandingan yang ada di dalam sebuah
cerpen. Caranya, ikutilah petunjuk berikut:
a. Berkelompoklah dengan temanmu! Tiap kelompok beranggota 5-6 orang.
b. Pilihlah sebuah cerita, novel atau cerpen!
c. Temukan kalimat-kalimat yang menggunakan pemajasan dalam cerita tersebut!
d. Setelah itu, kelompokkan ke dalam tiga jenis majas dalam tabel berikut!
No.
Jenis Majas
Kalimat Majas
Arti
1.
Perumpamaan
2.
Metafora
3.
Personi
fi
kasi
4. Menulis Cerita Pendek dari Peristiwa yang Pernah Dialami
Dari kegiatan 1 dan 2, kamu telah berhasil membuat kerangka cerita. Selanjutnya,
kembangkan kerangka cerita tersebut menjadi sebuah cerita yang utuh dengan
memperhatikan hal-hal berikut!
1. Kembangkan cerita menurut urutan peristiwa yang telah kamu susun!
2. Gunakan bahasa yang sesuai dengan peristiwa yang diceritakan!
3. Gunakan minimal tiga majas!
4. Agar ceritamu menarik, sisipilah dengan dialog atau percakapan antartokoh!
5. Beri judul yang menarik!
93
Bersedia Menghargai Karya Orang Lain
5
5. Menilai Cerita Pendek Teman
Cerita pendek yang kamu susun akan dinilai oleh temanmu. Untuk itu,
tukarkanlah cerita pendekmu dengan teman sebangku! Selanjutnya, nilailah naskah
cerpen temanmu tersebut dengan menggunakan rubrik penilaian berikut!
No.
Pertanyaan Pemandu
Ya
Tidak
Penjelasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apakah peristiwa dipaparkan secara jelas
dan runtut?
Apakah watak sudah digambarkan secara
jelas?
Apakah ada kesesuaian antara judul
dengan isi cerpen?
Apakah pemakaian kata mendukung hal
yang akan diungkapkan?
Apakah penggunaan majas tepat?
Apakah dialog mendukung perwatakan
tokoh?
Pada unit 5, kamu telah belajar mengkritik/memuji karya dengan bahasa yang
lugas dan santun, menganalisis nilai-nilai kehidupan pada cerpen-cerpen dalam satu
kumpulan cerpen, dan menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang dialami.
Pada pembelajaran mengkritik/menuji karya orang lain kamu telah belajar menantukan
kekurangan dan kelebihan karya, dan mengkritik dan memuji hasil karya orang lain
dengan bahasa yang lugasa dan santun.
Pada pembelajaran menganalisis nilai-nilai kehidupan pada cerpen-cerpen dalam
satu buku kumpulan cerpen, kamu telah belajar membaca cerpen untuk menemukan
nilai-nilai kehidupan, membandingkan nilai kehidupan dalam cerpen dengan nilai
kehidupan sehari-hari, dan menyimpulkan nilai kehidupan dalam cerpen yang dapat
menjadi teladan
Rangkuman
94
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Manakah cara mengkritik yang kurang baik?
A. Dikupas berdasarkan data dan fakta
B. Tanggapan berupa penilaian yang subjektif
B. Dise rtai alternatif pemecahannya
C. Menggunakan bahasa yang sopan
2. Dalam mengkritik atau memuji hasil karya temanmu, langkah yang harus kamu
lakukan sesudah menyampaikan kekurangan karya temanmu adalah ....
A. memberikan simpulan
B. mencarikan sumber bahan
C. memberikan pujian
D. memberikan jalan keluar
3. Tina baru saja membacakan puisi pada acara perpisahan sekolah.
Manakah di
antara kritikan atau pujian yang ditujukan kepada Tina di bawah ini yang paling
baik?
A. Menurut saya, penampilan Tina bagus. Mungkin karena ia membacakan puisi di
hadapan teman-temannya sendiri.
B. Semalam Tina tampil bagus sekali. Teknik vokalnya mantap,
penghayatannya bagus, dan ekspresif.
C. Lumayan, tapi pembacaanya kurang mendukung suasana puisi.
Seharusnya ia membawakannya dengan penuh semangat karena puisi yang
dibaca adalah puisi perjuangan.
D. Menurut pendapat saya, penampilan Tina patut diacungi jempol. Hebat!
4. Perhatikan kutipan cerita berikut!
Ayahku duduk di ujung meja. Tiga kakakku berdampingan di sebelah kirinya.
Berturut-turut adalah aku, ibuku, lalu seorang kakaku yang lain. Pada waktu makan,
seperti biasanya kami tidak banyak bicara. Kata ibuku, makanan harus dinikmati
dengan diam. Kalau orang terlalu cerewet pada waktu makan, itu berarti tidak
menghormati makanan yang ada di depannya. Padahal, makanan adalah karunia
Tuhan. Dan itu harus dihormati. Juga menurut ibuku, makanan harus dikunyah
dengan lambat tetapi sebanyak kesanggupan kita. Tanpa suara dan dengan mulut
tertutup.
Tata cara makan yang baik yang dapat diambil dari kutipan cerita di atas adalah
....
A. Tidak tergesa-gesa
B. tidak banyak bicara
Evaluasi
95
Bersedia Menghargai Karya Orang Lain
5
C. tidak terlalu banyak
D. dengan mulut tertutup
5. Peristiwa sehari-hari yang kurang sesuai menjadi bahan menulis cerpen adalah
peristiwa yang ....
A mengharukan
B. diingat dengan baik
C. dapat menjadi pelajaran
D. tidak mengandung kon
fl
ik
6. Air muka Sukri kembali muram, seperti awan mendung yang bergerak-gerak cepat
menutupi bulan purnama.
Kalimat di atas mengandung majas ....
A. perumpamaan
B. metafora
C. personi
fi
kasi
D. pengiasan
B. Kerjakan tugas berikut!
1. Pilihlah salah satu peristiwa menarik yang pernah kamu alami! Tulislah menjadi
sebuah cerpen sesuai dengan langkah-langkah membuat cerpen yang telah kamu
pelajari! Ingat, cerita yang kamu tulis hendaknya menarik dari segi tema, urutan
peristiwa, dan penggunaan bahasanya!
2. Bacalah cerpen yang berjudul “Pada Suatu Hari” karya Pipik Is
fi
yati yang terdapat
pada Unit 1 A hal. 17! Sebutkan pesan-pesan yang ada di dalam cerpen tersebut
dengan alasan/bukti yang mendukung!
3. Pilihlah salah satu peristiwa menarik yang pernah kamu alami! Tulislah menjadi
sebuah cerpen sesuai dengan langkah-langkah membuat cerpen yang telah kamu
pelajari! Ingat, cerita yang kamu tulis hendaknya menarik dari segi tema, urutan
peristiwa, dan penggunaan bahasanya!
Setelah berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam pembelajaran
ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum kamu
kuasai serta bagaimana kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan
dengan memberikan tanda cek (
√
) pada panduan berikut!
Refleksi
96
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
No
Pertanyaan Pemandu
Ya
Tidak
1.
Saya telah mengetahui cara mengkritik hasil karya orang lain
agar tidak menyinggung perasaan.
2.
Saya dapat memuji dan mengkritik hasil karya orang lain
dengan bahasa yang lugas dan santun.
3.
Saya bangga dapat memuji dan mengkritik hasil karya orang
lain dengan baik.
4.
Saya dapat menemukan nilai-nilai kehidupan dalam cerpen
yang bermanfaat bagi saya.
5.
Saya senang membaca cerpen karena dengan membaca cerpen
saya akan memperbaiki diri saya menjadi lebih baik.
6.
Saya dapat menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi
yang mengesankan.
7.
Saya senang dapat menuliskan pengalaman pribadi yang tak
terlupakan dalam sebuah cerpen.